ASTRONOMI

SEMESTER I

Sabtu, 12 September 2015

Menyambut Rashdul Kiblat dan Launching I-zun Dial

Rabu, 27 Mei adalah moment yang tepat untuk meluruskan arah kiblat. Karena pada hari itu dan dua hari setelahnya posisi matahari tepat di arah kiblat pada waktu yang telah ditentukan. Sehingga bagi yang ingin mengetahui arah kiblat, cukup menancapkan tongkat lurus tanah, dan bayangan yang terbentuk akan mengarah ke arah kiblat. Fenomena ini dinamakan dengan hari Rashdul Kiblat.

Pada perayaan hari Rashdul Kiblat tahun 2015 ini, Comunity Santri Scholar of Ministry of Religious Affairs (CSS MORA) UIN Walisongo bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Falak (HMJ-IF) mengadakan diskusi dan Launching I-zun Dial, sekaligus prakteknya.

Hadir sebagai pembicara Dr. Arif Royani, Lc, M.Si (Dosen dan Praktisi Ilmu Falak), Saiful Mujab, M.Si (Dosen dan Praktisi Ilmu Falak) serta M. Ihtirozun Ni'am (Penemu alat I-zun Dial). Sebelumnya, pihak panitia mengundang Wakil Ketua Lajnah Falakiyah PBNU sekaligus penemu alat falak Istiwa'aini, KH. Slamet Hambali, M.Si sebagai pembandingnya. Hanya saja karena beliau terbentur dengan acara lain yang merupakan rutinitas tahunan, beliau tidak bisa hadir dalam acara tersebut.



Dalam acara ini, Saiful Mujab, M.Si mengupas fenomena rashdul kiblat dari segi astronomi. Sedangkan Dr. Arif Royani, Lc, M.Si mengupasnya dari sisi sosiologinya. Menurut Dr. Arif Royani, Lc, M.Si, orang mengukur arah kiblat itu ibarat seseorang yang melemparkan satu kotak snack untuk orang yang ada di depannya. Ada yang berterima kasih, namun ada juga yang malah mencacinya. Begitulah aneka ragam respon masyarakat terhadap pengukuran arah kiblat. Sehingga kita sebagai praktisi ilmu falak perlu memahami sosiologi masyarakat sekitar terlebih dahulu dalam mengukur arah kiblat. Begitu tuturnya.



Di sesi terakhir, M. Ihtirozun Ni'am mempresentasikan penggunaan I-zun Dial dalam khazanah Ilmu Falak. Hanya saja, karena waktu yang terbatas, tidak banyak fungsi dari I-zun Dial yang sempat ia paparkan. Ia hanya memaparkan tentang pemanfaatan I-zun Dial untuk perhitungan trigonometri (sin, cos, tan), dan mengetahui ketinggian benda langit. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa I-zun Dial bisa dimanfaatkan untuk 11 kegunaan, yaitu :



1.      Perhitungan Trigonometri (Sin, Cos, Tan),
2.      Menentukan Lintang Tempat,
3.      Menentukan Bujur Tempat,
4.      Mengetahui Deklinasi Matahari,
5.      Mengetahui Equation of Time,
6.      Mengetahui Ketinggian Benda Langit (Matahari, Bulan, Venus, Jupiter),
7.      Mengukur ketinggian suatu benda (Menara, gedung, dll),
8.      Menentukan Arah (Utara, Selatan, Timur, Barat Sejati),
9.      Menentukan Arah Kiblat,
10.  Menentukan Awal Waktu Shalat, dan
11.  Pelaksanaan Rukyah Awal Bulan Kamariah 

     


    M. Ihtirozun Ni'am atau yang akrab disapa Izun selanjutnya memberikan kesempatan kepada audiennce untuk mengkaji alat ini lagi dengan detail dalam penggunaan-penggunaan lainnya di lain kesempatan. 

    Acara selanjutnya ditutup dengan praktek pengukuran arah kiblat serta mengamati fenomena Rasdhul kiblat.
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar